Sabtu, 17 Desember 2016

Ibu adalah Duniaku

Ketika janin masih di dalam kandungan, dia menjadi 1 dengan ibu.
Suara jantung ibu adalah lagu terindah yang didengar janin.
Janin juga bisa merasakan sentuhan ibu, bahkan emosi ibu.

Lalu ketika dia lahir, semuanya berubah.
Dunia begitu hingar bingar, bising, penuh dengan semua hal asing yang belum dikenalnya.
Dunia tampak mengerikan baginya, dan dia butuh ketenangan dan rasa aman, dia baru saja akan memumbuhkan rasa percaya pada dunia.

Bisa dibayangkan rasanya?
Takut, kepanasan, kedinginan, lapar, bingung, kesal, sakit, bosan, dsb, namun dia belum bisa berkata, maka yang bisa dia lakukan hanyalah menangis.
Ya, menangis adalah satu-satunya cara bayi berkomunikasi, mengungkapkan rasa buruk yang dirasakannya, menangis adalah bahasa tanpa kata yang harus ibu pelajari agar mengerti.

Di awal kehidupannya, bayi hanya mengenal ibunya, suaranya, denyut jantungnya, baunya, ibu adalah satu-satunya dunia yang ramah bagi bayi.
Inilah mengapa, bayi begitu senang didekap ibu, berada dipelukan ibu terasa sebagai tempat paling aman, tenang dan nyaman bagi bayi.
Bayi juga begitu senang menyusu, bukan hanya karena lapar, tapi juga karena dia butuh rasa aman, nyaman dan tenang.
Maka susuilah bayi sesering mungkin, semau bayi, tak perlu ibu takut ASI tak cukup, karena Allah menciptakan sistem produksi ASI yang luar biasa, ASI diproduksi dengan prinsip supply by demand, semakin banyak dikeluarkan, baik itu dengan menyusui bayi maupun perah ASI, maka produksi juga akan semakin banyak. Namun produksi ASI juga bisa dipengaruhi mindset ibu, inilah mengapa sebagian ahli berpendapat bahwa ASI adalah mindgame, ibu perlu memiliki mindset positif, yakin ASI cukup, yakin pasti bisa, dan menjada komitmen untuk terus memberikan ASI.

Dengan menyusu, kebutuhan fisik (penuhan gizi, mengoptimalkan tumbuh kembang bayi, meningkatkan daya tahan tubuh, menhoptimalkan kecerdasan anak, skin2skin contact, eye contact, dll), dan juga kebutuhan mental (pemenuhan kebutuhan rasa aman, nyaman, tenang, rasa disayangi, membangun kepercayaan, executive function, bonding, dll) bayi akan terpenuhi, selain itu ibu juga mendapatkan manfaat yang tak ternilai (mengurangi resiko kanker payudara, mengurangi resiko gangguan mood paska melahirkan, meningkatkan self esteem pada ibu, dll) demikian juga bagi keluarga (manfaat ekonomis).

Maka berikanlah ASI eksklusif selama 6 bulan, lanjutkan hingga minimal 2 tahun plus makanan padat gizi seimbang.
Biarkan bayimu berada dalam dekapanmu, mendengar suara jantungmu, mencium aroma tubuhmu, karena ibu adalah dunia yang bayi kenal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar