Minggu, 19 Februari 2017

RETINOPATHY OF PREMATURITY



Retinopathy of Prematurity (ROP) adalah salah satu jenis kelainan langka, orang tua yang memiliki anak prematur mungkin sudah akrab dengan kelainan langka yang 1 ini, setiap bayi yang terlahir prematur sebaiknya melakukan screening ROP, namun mungkin tak jarang yang luput dari pemeriksaan.

Sudahkah kamu tahu tentang ROP?
Kali ini aku akan menuliskan sedikit informasi tentang ROP.

Apakah yang dimaksud dengan Retinopathy of Prematurity (ROP)?

Retinopathy of prematurity (ROP) is a potentially blinding disease caused by abnormal development of retinal blood vessels in premature infants. (Sumber : AAPOS)
ROP adalah penyakit yang berpotensi menyebabkan kebutaan, disebabkan oleh perkembangan abnormal pada pembuluh darah retina pada bayi prematur.

Retinopathy of prematurity (ROP) is a disease that affects immature vasculature in the eyes of premature babies. (Sumber : Medscape)
ROP adalah penyakit yang menyerang pembuluh darah mata yang belum 'matang' pada bayi prematur.

Retinopathy of prematurity (ROP) is a disease that occurs in premature babies. It causes abnormal blood vessels to grow in the retina, the layer of nerve tissue in the eye that enables us to see. (Sumber : Kidshealth)
ROP adalah penyakit terjadi pada bayi prematur, yang menyebabkan perkembangan pembuluh darah retina, lapisan jaringan syaraf di mata tidak normal, sehingga membuat kita tidak dapat melihat.

Retinopathy of prematurity (ROP) is abnormal blood vessel development in the retina of the eye. It occurs in infants that are born too early (premature). (Sumber : Medline Plus)
ROP adalah perkembangan pembuluh darah retina yang tidak normal. Ini terjadi pada bayi yang lahir terlalu dini (prematur).

Retinopathy of prematurity (ROP) is a disorder of the developing retina of low birth weight preterm infants that potentially leads to blindness in a small but significant percentage of those infants. (Sumber : AAP)
ROP adalah kelainan pada perkembangan retina bayi yang terlahir prematur dengan berat badan rendah (BBLR) dan berpotensi mengalami kebutaan.

Some cases of ROP are mild and correct themselves, but others require surgery to prevent vision loss or blindness. Surgery involves using a laser or other means to stop the growth of the abnormal blood vessels, making sure they don't pull on the retina.  (Sumber : Kidshealth)
Sebagian kasus ROP termasuk ringan dan akan terkoreksi sendiri, tapi sebagian lainnya memerlukan tindakan operasi untuk mencegah kehilangan penglihatan atau kebutaan. Operasi melibatkan penggunaan laser atau lainnya yang bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan dari pembuluh darah yang abnormal, memastikan bahwa pembuluh darah abnormal tersebut tidak menarik retina.

Prevalensi ROP diperkirakan 1-5 : 10.000 (sumber : Orphanet) sehingga termasuk dalam kategori kelainan langka.

ROP has no signs or symptoms. The only way to detect it is through an eye examination by an ophthalmologist. (Sumber : Kidshealth)
ROP tidak bergejala. Satu-satunya cara untuk mendeteksi ROP adalah dengan pemeriksaan mata yang dilakukan oleh dokter spesialis mata.

Ophthalmologists (Eye MD’s) who are skilled in the evaluation of infant eyes make the diagnosis of ROP. They examine the eyes after the pupils are dilated with drops. (Sumber : AAPOS)
Dokter spesialis mata, yang terampil dalam mengevaluasi mata bayi (nb : ada pediatric opthalmologist, spesialis mata khusus anak) akan membuat diagnosis ROP. Dokter akan memeriksa mata setelah pupil membesar dengan tetes mata khusus.

Tahapan ROP  (Sumber : Medline Plus)


There are five stages of ROP:
  • Stage I: There is mildly abnormal blood vessel growth.
  • Stage II: Blood vessel growth is moderately abnormal.
  • Stage III: Blood vessel growth is severely abnormal.
  • Stage IV: Blood vessel growth is severely abnormal and there is a partially detached retina.
  • Stage V: There is a total retinal detachment.

Ada 5 tahap pada ROP :
  • Tahap 1 : perkembangan pembuluh darah abnormal dengan tingkat ringan.
  • Tahap 2 : perkembangan pembuluh darah abnormal dengan tingkat sedang.
  • Tahap 3 : perkembangan pembuluh darah abnormal dengan tingkat berat.
  • Tahap 4 : perkembangan pembuluh darah abnormal dengan tingkat berat dan terjadi pelepasan retina sebagian.
  • Tahap 5 : telah terjadi pelepasan retina secara total.

AAP merekomendasikan pemeriksaan screening retina bagi bayi yang lahir dengan berat ≥ 1.500 gr atau usia gestasi 30 minggu atau kurang dan sebagian bayi dengan berat badan lahir antara 1.500 gr hingga 2.000 gr atau usia gestasi lebih dari 30 minggu dengan kondisi klinis yang tidak stabil, termasuk yang membutuhkan cardiorespiratory support, dan yang memang dinilai beresiko tinggi mengalami ROP. Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter spesialis mata yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik dalam mendiagnosis ROP.
Untuk rekomendasi AAP selengkapnya bisa dibaca di sini.

Prognosis (Sumber : Medline Plus)

Most infants with severe vision loss related to ROP have other problems related to early birth. They will need many different treatments.
Sebagian besar bayi dengan gangguan penglihatan berat terkait dengan ROP, memiliki masalah lain terkait prematuritas. Mereka butuh banyak perawatan berbeda.

About 1 out of 10 infants with early changes will develop more severe retinal disease. Severe ROP may lead to major vision problems or blindness. The key factor in the outcome is early detection and treatment.
Sekitar 1 dari 10 bayi akan mengembangkan penyakit retina yang lebih berat. ROP berat mungkin menyebabkan gangguan penglihatan mayit atau kebutaan.
Faktor utama yang menentukan hasil akhir adalah deteksi dan penangan sedini mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar